A. Pengertian Materi
“Materi atau benda adalah besaran yang dapat dinyatakan baik
bentuk maupun ukurannya. Klasifikasi benda dinyatakan melalui ukurannya ,
diisentifikasi dari yang berukuran makro smpai ke yang mikro. Benda – benda
yang besar mudah terlihat sampai benda-benda yang paling kecil, bahkan yang
tidak dapat diamati lagi secara visual, semuanya akan disebut sebagai materi.”
(Suhartono, 2011 : 1)
Materi adalah apa saja yang ada disekeliling kita
yang punya massa (berat) dan
menempati ruangan.
B. Sifat – sifat Materi
Semua materi mempunyai sifat yang
khas. Misalnya, air, gula, dan tembaga, masing - masing mempunyai seperangkat
sifat atau ciri yang membedakannya dari semua zat lain dan memberinya identitas
yang unik.
Pada
umumnya, sifat materi dapat dibagi dalam 2 macam, yaitu sifat intensif dan sifat
ekstensif. Sifat intensif adalah kualitas yang bersifat khas dari tiap
contoh zat, tidak peduli bentuk dan ukuran zat. Sedangkan sifat ekstensif
adalah sifat yang tidak khas dari zat dan tergantuk pada bentuk dan ukuran zat
tersebut.
Selain
itu, sifat- sifat materi dapat pula digolongkan dalam sifat kimia dan sifat fisika.
Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan zat itu
berubah, baik sendirian maupun berinteraksi dengan zat lain, dan dengan berubah
itu membentuk zat yang berlainan. Dengan kata lain, sifat kimia menyatakan
interaksi antara zat - zat. Sifat kimia adalah sifat intensif, misalnya, reaksi
suatu zat dengan oksigen, kelarutan dalam asam, dsb.
Sifat
Fisika adalah karakteristik suatu zat yang membedakannya dari zat- zat lain
sehingga dapat digunakan untuk menerangkan penampilan suatu zat. Contoh sifat
fisika adalah titik didih, rapatan, viskositas, warna, kilap, dsb.
C. Perubahan Materi
Perubahan suatu materi dapat
dibedakan atas:
a. Perubahan
kimia, yaitu perubahan yang mengakibatkan terbentuknya zat – zat baru. Zat baru
hasil perubahan kimia ini biasanya memiliki sifat kimia yang berbeda dengan zat
pembentuknya. Perubahan kimia ini biasanya diikuti dengan perubahan energi yang
besar.
Contoh :
-
Besi berkarat : sepotong besi yang
dibiarkan dalam keadaan lpembab dan karena reaksi udara, beberapa waktu
kemudian akan timbul karat yang merupakan materi baru hasil reaksi.
-
Pembakaran : sehelai kertas yang dibakar
akan menghasilkan abu.
b. Perubahan
Fisika, yaitu perubahan yang tidak mengakibatkan terbentuknya zat baru. Dan
hanya mengakibatkan perubahan tasa. Pada perubahan fisika, sifat kimia zat
tidak berubah dan biasanya hanya disertai dengan perubahan energi yang kecil.
Contoh :
-
Penguapan : air yang dipanaskan akan
berubah menjadi uap air.
-
Pembekuan : air yang didinginkan sampai
0
akan membeku menjadi es.
Jadi,
perubahan materi secara fisika termasuk perubahan tingkat wujud materi, seperti
menguap, membeku, melarut, menghambur, dsb.
D. Klasifikasi materi
Materi yang ada
disekitar kita berada dalam banyak bentuk yang berbeda- beda sehingga untuk
memudahkan kita dalam mempelajarinya perlu dilakukan pengklasifikasian.
Materi dapat digolongkan sebagai zat murni dan campuran (gambar 2.1).
a. Zat murni dapat
dibedakan lagi menjadi unsur dan senyawa. Unsur adalah zat- zat yang
tidak dapat diuraikan oleh perubahan kimia sederhana menjadi duazat atau lebih.
Contoh : emas, perak, tembaga, lutetium, prometium, dsb. Unsur biasanya
dibedakan menjadi unsur logam dam unsur non logam. Emas, tembaga dan perak
adalah unsur logam sedangkan karbon, belerang (sulfur) adalah unsur non logam. Senyawa
adalah zat dengan susunan atau komposisi tertentu yang dapat diuraikan oleh
proses kimia sederhana menjadi dua zat atau lebih yang berlainan. Garam dapur,
natrium klorida, merupakan contoh senyawaan. Zat berbentuk kristalin putih ini
dapat diuraikan menjadi logam aktif mengkilap (natrium) dan suatu gas kuning
kehijauan yang bersifat racun (klor). Sifat zat yang diperoleh dengan
penguraian suatu senyawa ini berbeda dengan sifat senyawanya. Dewasa ini
dikenal lebih dari 106 unsur dan lebih dari 4 juta senyawa.
b. Campuran
adalah bahan yang mengandung 2 zat baerlainan atau lebih, dimana sifat masing –
masing zat penyusunnya masih ada. Campuran dapat dibedakan dalam 2 macam, yaitu
campuran homogen dan campuran heterogen. Pada Campuran
homogen tiap bagian, komposisinya sama, tidak ada bagian yang dapat dibedakan
satu dari yang lain. Contoh campuran homogen adalah larutan gula dalam air.
Pada campuran heterogen, tiap bagian, komposisinya serbaneka, pada campuran ini
terdapat bagian – bagian yang nampak berlainan. Komponen komponen pada campuran
ini dapat memisahkan diri secara fisis karena perbedaan sifatnya. Contoh
campuran heterogen adalah campuran garam dan merica.
E. Pengertian Struktur Materi
“Struktur materi
memperlihatkan sistem kebendaan dari yang besar sampai yang kecil, termasuk
sampai dengan sifat khusus masing-masing. Benda dapat diurai kedalam
struktur-struktur yang lebih kecil, mulai dari molekul, atom, hingga kemudian menjadi struktur terkecil
yaitu partikel. Kecuali strukturnya berubah, demikian juga karakter
masing-masing struktur beerbeda, baik secara fisika maupun secara kimiawi” (Suhartono,
2011: 2)
Gambar 2.2 : Bagan Struktur Materi
F. Pengertian Molekul, Atom dan Partikel
Molekul
Semua
materi dapat dipecah menjadi bagian yang sangat kecil, yang disebut molekul yang masih memiliki sifat-sifat
materi. Misalnya, molekul gula adalah bagian terkecil dari gula yang masih
memiliki sifat-sifat gula.
Pada
masa Robert Boyle, yakni abad XVII,
para ahli fisika mengembangkan sebuah teori baru tentang struktur materi, yaitu
teori molekul. Menurut pendapat ini partikel terkecil zat disebut molekul.
Molekul-molekul zat yang sama akam mempunyai sifat yang sama.
“Molekul
adalah struktur terkecil bendawi, yang masih sama sifat fisika dan sifat
kimianya dengan benda induknya. Air adalah benda yang mudah dikenali, yang
teridiri dari molekul-molekul air yang disebut H2O. H2O
adalah struktur molekuler yang tidak mudah diamati, tetapi memiliki karakter
kimia dan fisika yang sama persis dengan
benda induknya, yaitu air.” (Suhartono, 2011: 2)
Atom
Sebuah
molekul ternyata masih dapat dipecah lagi menjadi atom akan menentukan jenis
molekul materi, sehingga atom disebut sebagai unsur dasar penyusun materi. Atom
berukuran sangat kecil sehingga sukar dilihat walaupun dengan mikroskop yang
kuat.
Demokritos
(460 – 370 SM), menyatakan bahwa struktur zat adalah discontinue dan bahwa
semua materi terdiri atas partikel-partikel yang amat kecil yang disebut atom
(a = tidak, tomos = dibagi). Pada waktu itu semua benda dianggap terdiri dari
substansi yang sama, yaitu atom.
Sedangkan
John Dalton (1766-1844) mengemukakan
hipotesa mengenai substansi dasar dari semua materi yang dikenal dengan teori Dalton. Prinsip dari teori atom
Dalton ini adalah :
a.
Tiap unsur terdiri dari
partikel-partikel kecil yang disebut atom. Atom tidak dapat dibagi-bagi lagi.
b.
Atom dari unsur yang sama mempunyai
sifat yang sama, sedangkan atom di unsur yang berbeda mempunyai sifat yang
berbeda.
c.
Kumpulan atom sejenis dapat membentuk
unsur, sedangkan kumpulan atom yang berlainan akan membentuk senyawa.
d.
Atom-atom yang saling mengikat secara
kimiawi akan memnbentuk molekul.
Kemajuan
pesat di bidang Ilmu Pengetahuan Alam pada abad XX ini menyebabkan timbulnya
perbedaan pendapat tentang konsep teori atom dan molekul. Saat ini batasan untuk
atom adalah partikel terkecil dari suatu unsur yang dapat mengambil bagian
dalam perubahan-perubahan kimia.
Partikel
Struktur penyusun atom
disebut partikel. Ada tiga jenis partikel yaitu proton dan neutron
sebagai inti atom dan elektron yang
terdapat pada lintasan atau orbit atom. Ketiga jenis partikel tersebut
masing-masing memiliki persamaan sifat untuk jenis partikel yang sama.
Tabel 2.3 : Simbol,
Muatan dan Massa Partikel
Partikel:
Karakter:
|
Elektron
|
Proton
|
Neutron
|
Lokasi
|
Orbit/Shell/Kulit
|
Inti/Nukleus
|
Inti/Nukleus
|
Simbol
|
e
|
p
|
n
|
Muatan
Listrik
|
-1
|
+1
|
0
|
Massa
Relatif
|
1
|
1836
|
1838
|
Massa
(Kg)
|
9,109 x 10-31
|
1,673 x 10-27
|
1,675 x 10-27
|
Atomic
Massa Unit (AMU)
|
0,000549
|
1,00728
|
1,00867
|
Nomor
Massa
|
0
|
1
|
1
|
G. Struktur Atom, Simbol Atom, dan Isotop
1.
Struktur
Atom
Atom tersusun dari partikel
elektron pada lintasan, dan partikel proton serta neutron dalam inti. Tiap
jenis atom memiliki sejumlah partikel tertentu dengan formula dan energi
tertentu. Niels Bohr (1885) mendeskripsikan struktur atom hidrogen (1H1)
yang terdiri dari satu proton dalam inti dan satu elektron dalam lintasan.
Elektron bergerak mengelilingi inti pada lintasannya.
Gambar
2.4 : Gambar struktur atom hidrogen (1H1)
Atom hidrogen (1H1)
hanya memiliki satu partikel dalam inti dan satu elektron dalam orbit. Jenis
atom lainnya, memiliki jumlah proton, neutron, maupun elektron yang
berbeda-beda, sehingga konfigurasi elektronnya juga berbeda. Bohr dan Rutherford
membuat konfigurasi atom pada umumnya.
Gambar
2.5 : Konfigurasi atom Bohr-Rutherford
2.
Simbol
atom : AXZ
A adalah notasi untuk nomor massa, yaitu bilangan yang menunjukkan
banyaknya proton dan neutron dalam inti. X adalah notasi untuk simbol atom. Z adalah notasi untuk nomor atom, yaitu bilangan yang menunjukkan
banyaknya elektron atau proton dalam inti. Dalam keadaan setimbang atau stabil,
suatu atom akan memiliki jumlah elektron sama dengan jumlah neutron dalam inti.
Inti
atom hidrogen
Dalam alam semesta ditemukan tiga
bentuk inti atom hidrogen, yaitu proton, deutron dan triteuron. Masing-masing
bentuk terebut mempengaruhi eksistensi atom hidrogen.
Gambar
2.6 : Macam-macam bentuk inti atom hidrogen
Tabel
2.7 : Inti atom hidrogen
Simbol
|
Nomor
Massa (A)
|
Nomor
Atom (Z)
|
Nama
Inti
|
Nama
Atom
|
Sifat
Inti
|
1H1
|
1
|
1
|
Proton
|
Hidrogenium
|
Stabil
|
2H1
|
2
|
1
|
Deutron
|
Deuterium
|
Stabil
|
3H1
|
3
|
1
|
Tritron
|
Triterium
|
Radioaktif
|
Inti
atom helium
Sama
halnya dengan inti atom hidrogen, inti atom helium juga memiliki banyak bentuk.
Gambar 2.8 : Macam-macam bentuk
inti atom helium
Tabel 2.9 : Inti atom helium
Simbol
|
Nomor
Massa (A)
|
Nomor
Atom (Z)
|
Jumlah
Proton (p)
|
Jumlah
Neutron (n)
|
Sifat
Inti
|
3He2
|
3
|
2
|
2
|
1
|
Helium, stabil
|
4He2
|
4
|
2
|
2
|
2
|
Alpha, stabil
|
5He2
|
5
|
2
|
2
|
3
|
Helium, radioaktif
|
6He2
|
6
|
2
|
2
|
4
|
Helium, radioaktif
|
8He2
|
8
|
2
|
2
|
6
|
Helium, radioaktif
|
3.
Isotop
Adalah atom-atom dengan nomor atom sama, tetapi
nomor massa berbeda.
Tabel 2.7 : Memperlihatkan isotop atom hidrogen
dengan nomor atom sama dengan satu, tetapi nomor massanya berbeda-beda.
Tabel 2.9 : Memperlihatkan isotop atom helium dengan
nomor atom sama dengan dua, tetapi nomor massanya berbeda-beda.
Isotop
radioaktif
Radioaktif adalah isotop dengan inti tak stabil, dan
senantiasa berproses secara internal menuju stabil sambil memancarkan radiasi.
Jenis radiasi yang dipancarkan dapat berupa radiasi partikel maupun radiasi foton.
Dari isotop hidrogen, tercatat ada satu inti tak
stabil, yaitu 3H1 (tritron), yang bersifat radioaktif.
Dan dari isotop helium, tercatat ada helium tak stabil: 5He2,
6He2 dan 8He2 yang bersifat
radioaktif.
Orbit
dan elektron orbit
Posisi elektron dalam struktur atom berada di dalam inti dan dinamakan orbit.
Tiap atom memiliki jumlah orbit yang berbeda, tergantung jumlah elektron yang
harus ditampung. Tiap orbit diberi notasi secara alfabetis mulai dari atom
terdalam (terdekat dengan inti) yaitu K, L, M, N dan seterusnya.
Daya
tampung orbit
Tiap orbit memiliki daya tampung
terbatas, jumlahnya ditentukan dengan rumus:
Keterangan: n = nomor orbit
Jika
n adalah orbit ke-1, yaitu orbit K, maka jumlah maksimum elektron yang dapat
ditampung pada orbit K adalah = 2 x 12 = 2 elektron. Begitu pula
seterusnya.
Gambar 2.10 : Jumlah elektron
maksimum
Tabel 2.11 : Jumlah elektron
maksimum
H. Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan suatu benda atau sistem
untuk melakukan kerja. Di dalam IPA yang dimaksud kerja ialah usaha gerak
melawan hambatan. Seseorang yang mengangkat usaha gerak melawan hambatan itulah
kerja yang menggunakan energi.
Energi dapat memindahkan materi dari sutu tempat ke
tempat lain. Energi dapat mempunyai berbagai bentuk, antara lain: gerak,
cahaya, panas, tenaga kimia, tenaga atom, dsb.
Energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk
lain. Perubahan bentuk energi ini
disebut transformasi energi. Misalnya, energi potensial air (air terjun)
dapat diubah menjadi energi listrik dan seterusnya.
Walaupun energi dapat diubah menjadi energi yang
setara, tetapi energi itu tidak dapat dimusnahkan dan juga tidak dapat dibuat.
Hal ini disebut Hukum Kekekalan Energi.
1.
Jenis
Energi
Setiap benda, baik dalam keadaan diam atau bergerak,
memiliki energi. Terdapat dua jenis energi, yaitu energi potensial (diam) dan energi kinetik
(gerak).
a. Energi potensial disebut
juga tenaga tempat
Yaitu
suatu potensi yang dapat menyebabkan benda bergerak.
Misalnya, energi yang tersimpan
dalam air yang dibendung pada ketinggian tertentu dalam sebuah waduk yang
bersifat tidak aktif, mempunyai energi potensial (energi tempat).
Ep
= m g h
|
Keterangan : m = massa benda (kg)
g = besar gravitasi bumi (m/s2)
h = jarak ketinggian benda (m)
b. Energi kinetik
disebut juga tenaga gerak
Yaitu
energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak. Misalnya, bila waduk pada
ketinggian tertentu dibuka, air mengalir dengan deras dan energi air menjadi
aktif, mengalirnya air ini dikarenakan energi kinetik (tenaga gerak).
Ek
= ½ mv2
|
Keterangan : m = massa benda (kg)
v =
kecepatan gerak benda (m/s)
2.
Bentuk
Energi
Dikenal bermacam-macam bentuk energi, misalnya :
energi panas, energi listrik, energi magnetik, energi radiasi, dan lain-lain.
a.
Energi
Panas
Energi
panas sering disebut sebagai kalor. Pemberian panas kepada suatu benda dapat
menyebabkan kenaikan suhu benda itu, bahkan kadang-kadang dapat menyebabkan
perubahan bentuk, perubahan ukuran atau perubahan ukuran volume benda itu.
Pada
waktu merebus air, energi panas (misalnya, yang berasal dari kayu bakar atau
minyak tanah) diberikan kepada air, sehingga suhu air naik. Jika pemberian
energi panas diteruskan sampai suhu air
mencapai titik didihnya, maka air akan menguap dan berubah bentuk
menjadi uap air.
b.
Energi
Magnetik
Setiap
magnet mempunyai dua macam kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Jika
dua batang magnet saling didekakan kutub-kutubnya maka akan saling tolak
menolak apabila dua kutub yang didekatkan itu sejenis. Sedangkan apabila dua
kutub yang didekatkan berlainan, maka akan saling tarik menarik.
Kedua
kutub magnet itu memiliki kemampuan untuk saling melakukan gerakan. Kemampuan
itu adalah energi yang tersimpan dalam magnet dan disebut energi magnetik. Makin besar energi magnetik yang dimiliki
suatu magnet, maka makin besar pula gaya yang ditimbulkan gaya oleh magnet itu.
c.
Energi
Listrik
Benda-benda
di alam ini mengandung muatan listrik yang terjadi sebagai akibat gesekan benda-benda
tersebut. Saat udara kering pada beberapa benda dapat terjadi penimbunan muatan
listrik.
Berdasarkan
teori terbaru tentang listrik, yaitu teori elektron, benda netral adalah benda
yang tidak bermuatan listrik karena jumlah muatan positifnya sama dengan muatan
negatifnya. Benda bermuatan negatif apabila ada penambahan elektron, sedangkan
benda dikatakan bermuatan positif apabila ada pengurangan elektron.
Alexander
Volta pada tahun 1800, berhasil membuat sel listrik dengan menggunakan
lempengan-lempengan seng dan tembaga yang disusun sejajar dan disisipi kertas
sebagai separator. Susunan semacam ini disebut elektroda. Elektroda yang
bermuatan positif disebut anoda, dan yang bermuatan negatif disebut katoda.
Elektroda-elektroda tersebut dilarutkan kedalam larutan garam yang disebut
elektrolit. Aliran listrik timbul akibat adanya perbedaan potensial dalam sel
listrik.
d.
Energi
Nuklir
Energi
nuklir didapatkan apabila suatu atom pecah menjadi atom yang lain dan pecahnya
atom tersebut disertai pembebasan energi.
Inti
atom mengandung proton dan neutron yang terikat satu sama lain. Proton
bermuatan positif, sedangkan neutron tidak bermuatan. Di sekeliling inti
bergerak elektron yang bermuatan negatif.
Proton
dan neutron terikat kuat oleh timbunan tenaga ikat. Tenaga ikat tersebut sangat
kuat sehingga untuk melepaskannya harus menggunakan tenaga yang sangat besar.
Enrico Fermi
secara kebetulan berhasil memecahkan inti atom dan menghasilkan tenaga yang
luar biasa besarnya dalam bentuk radiasi. Tenaga yang sangat kuat tersebut
merupakan kumpulan energi yang disebut energi nuklir.
e.
Energi
Matahari
Energi
matahari adalah energi yang paling besar di alam ini. Matahari memancarkan
energinya dalam bentuk gelombang-gelombang radiasi. Energi yang dipancarkan ini
besarnya tidak kurang dari 3,8 x 1033 erg tiap detik. Di antara
jumlah energi yang dipancarkan itu, bumi hanya memancarkan sedikit sekali
dibandingkan dengan seluruh energi yang dipancarkan.
Energi matahari dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan diantaranya:
1)
Pemakaian satelit buatan
2)
Kompor matahari
3)
Proses fotosintesis pada tumbuhan
4)
Penyulingan air, dll.
f.
Energi
Radiasi
Energi
radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel
atau gelombang.
Radiasi
sebagai energi terdiri dari dua macam, yaitu energi radiasi partikel dan energi radiasi
elektromagnetik/foton. Kedua jenis energi radiasi tersebut dibedakan lagi
berdasarkan muatan listriknya menjadi radiasi
pengion dan radiasi non pengion.
Jenis-jenis Radiasi
Radiasi terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenis
dari radiasi tersebut memiliki panjang gelombang masing-masing.
Gambar 2.12:
Jenis dan Panjang Gelombang Radiasi
Ditinjau dari massanya, radiasi dapat dibagi menjadi
radiasi foton (elektromagnetik) dan radiasi partikel.
1)
Radiasi foton (elektromagnetik)
adalah radiasi yang tidak memiliki massa karena hanya memancarkan radiasi
(saja) tanpa disertai materi (partikel) . Radiasi ini terdiri dari gelombang
radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar gamma dan
sinar kosmik.
2)
Radiasi partikel adalah radiasi yang
memiliki massa terukur dan pancaran partikel yang
berenergi tinggi,
misalnya radiasi partikel beta, alfa dan neutron.
Partikel beta
dengan simbol -1β0 menunjukkan bahwa
jumlah massa dari radiasi tersebut adalah 0 dan jumlah muatannya adalah 1
negatif. Partikel alfa dengan simbol 2α4 menunjukkan bahwa
partikel ini memiliki massa sebesar 4 satuan massa atom (sma) dengan jumlah
muatan sebesar positif 2. Sedangkan partikel neutron dengan simbol 0n1 menunjukkan jumlah
massa dari neutron adalah 1 sma dan jumlah muatannya adalah 0.
Ditinjau dari muatan listriknya, radiasi terbagi
menjadi radiasi non pengion dan pengion.
1)
Radiasi non-pengion adalah radiasi yang
tidak dapat menimbulkan ionisasi atau tidak dapat mengionisir bahan yang
dilaluinya. Termasuk ke dalam radiasi non-pengion adalah gelombang radio,
gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.
2)
Radiasi pengion adalah radiasi yang
apabila menumbuk atau menabrak suatu materi, akan muncul partikel bermuatan
listrik yang disebut ion. Peristiwa terjadinya ion ini disebut ionisasi.
Ion-ion hasil ionisasi ini dapat menimbulkan efek atau pengaruh pada
bahan/materi, termasuk benda hidup, yang berinteraksi oleh radiasi. Radiasi
pengion terkadang disebut juga sebagai radiasi atom atau radiasi nuklir. Yang
termasuk ke dalam radiasi pengion adalah sinar-x, sinar gamma, sinar kosmik,
serta partikel beta, alfa dan neutron. Partikel beta, alfa dan neutron dapat
menimbulkan ionisasi secara langsung. Sedangkan sinar-x, sinar gamma dan sinar
kosmik, meskipun tidak memiliki massa dan muatan listrik, juga termasuk
golongan radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara tidak
langsung.
Gambar 2.13 : Daya Tembus Radiasi Pengion
J. Macam-macam Energi pada Tingkat Atom
Atom sebagai suatu sistem yang
solid, melibatkan ikatan materi dan energi sedemikian rupa. Dalam keadaan
setimbang stabil, tiap elektron berada pada lintasannya, berputar terus menerus
mengelilingi inti atom, selama tidak ada
gangguan yang dialaminya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa:
1. Dalam
diamnya, atom menyimpan materi yang memiliki energi.
2. Ada
ikatan energi antara inti dengan elektron sehingga elektron dapat tetap berada
pada lintasannya dan bergerak secara beraturan mengililingi inti.
Energi partikel inti
Partikel inti sebagai pusat sistim memiliki
energi yang sangat besar untuk
mengendalikan sistim atom. Energi
tersebut dinamakan energi inti, yang bekerja kuat dalam medan inti dan terhadap
elektron-elektron orbit yang dimiliki oleh atom tersebut.
Energi elektron orbit
Terhadap elektron orbit berkerja gaya tarik inti yang disebut gaya sentripetal. Gaya tersebut menarik
elektron kearah inti, dan menghasilkan energi ikat elektron orbit. Disamping
itu elektron juga memiliki gaya gerak untuk meninggalkan inti (gata
sentrifugal), akibat dari kecepatan geraknya, yang disebut energi kinetik
elektron orbit.
Suatu atom apabila berada dalam
keadaan stabil, maka kedua gaya tersebut diatas bekerja seimbang, dimana
menghasilkan gaya resultannya merupakan gerakan melingkar elektron secara
beraturan mengelilingi inti.
Energi inti dan kesetimbangan atom
Atom apabila berada pada
kesetimbanagn stabil, elektron-elektron bergerak mengelilingi inti pada
orbitnya masing-masing, terus menerus tanpa inti, kecuali ada gangguan terhadap
kesetimbanagn tersebut. Energi inti sangat besar pengaruhnya dalam menjaga
kesetimbangan atom.
Gambar
2.14 : gaya sentripetal dan sentrifugal
Kesetimbangan gaya sentripetal denagan
gaya sentrifugal menghasilkan gaya resultan yang mengakibatkan elektron orbit
bergerak konstan mengelilingi inti pada lintasannya.
Gaya tarik inti terhadap elektron
orbit
Ada
dua hal yang sangat mempengaruhi gaya tarik inti terhadap elektron orbit,
yaitu:
1. Hukum Coulomb: elektron bermuatan negatif, proton
dalam inti bermuatan positif sehingga terjadi
gaya tarik-menarik.
2. Hukum Newton: elektron adalah massa yang relatif
sangat kecil dibandingkan partikel inti, sehingga massa inti atom menarik massa
elektron orbit.
Energi ikat elektron
orbit
1. Elektron
pada orbit yang lebih dalam, memiliki energi ikat yang lebih besar
2. Atom
dengan nomor atom lebih besar, memiliki energi ikat yang lebih besar
Tabel 2.15 : Energi ikat elektron orbit pada carbon,
barium dan tungsten
Energi ikat
(keV)
Orbit
|
Atom Carbon
(12C6)
|
Atom Barium
(137Ba56)
|
Atom Tungsten
(184W74)
|
K
|
0,284
|
37,441
|
69,525
|
L
|
0,006
|
5,989
|
12,100
|
M
|
-
|
1,293
|
2,820
|
N
|
-
|
0,253
|
0,595
|
O
|
-
|
0,039
|
0,077
|
No comments:
Post a Comment